Alumni
Pengantar Profil Sukses Alumni
Saatnya Menyiapkan Lulusan SMK Siap Berwirausaha
Minimnya lapangan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pertumbuhan angkatan kerja, menjadi penyebab utama tingginya angka pengangguran di Indonesia. Karenanya Pemerintah melakukan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga setiap lulusan siap terjun ke dunia usaha dengan skil yang dimiliki.
Hal tersebut juga sebagai jawaban atas banyaknya pengangguran elite, atau pengangguran yang memiliki ijazah formal setingkat perguruan tinggi. Namun kenyataannya mereka tidak disebabkan keilmuan mereka tidak sesuai kebutuhan pasar kerja (lapangan kerja).
Karenanya, dalam berbagai literatur disebutkan, pendidikan SMK tidak hanya menekankan pada aspek kecerdasan konseptual atau kognitif semata, tetapi sekolah dituntut menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) kepada setiap siswanya.
Dalam salah satu penelitian disebutkan, bahwa keberhasilan mahasiswa bukan semata-mata ditentukan kepandaian yang dipunyai, tetapi oleh faktor lain. Dimana tingkat kecerdasan hanya menyumbang sekitar 20 persen hingga 30 persen.
Sementara jiwa kewirausahaan yang didukung kecerdasan sosial, justru menyumbang 80 persen keberhasilan siswa di kemudian hari. Karenanya materi kewirausahaan menjadi sebuah keharusan, bukan lagi sekedar pelengkap.
Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menginternalisasikan bakat rekayasa dan peluang yang ada. Sehingga wirausahawan akan berani mengambil risiko, inovatif, kreatif, pantang menyerah, dan mampu menyiasati peluang secara tepat.
"Jiwa dan semangat kewirausahaan menentukan kemajuan perekonomian suatu negara"
Harus diakui bahwa penanaman jiwa kewirausahaan sangat efektif jika ditanamkan melalui bangku pendidikan. Dimana seorang anak sedang masa pertumbuhan kecerdasan, dan keterampilan.
Sesuai dengan tujuannya, menanamkan konsep kewirausahaan harus dilakukan secara holistik atau melibatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimana pelajaran kewirausahaan seyogyanya diberikan dengan porsi lebih banyak dan dominan jika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya yang berorientasi pada kecerdasan kognitif.
Agar bisa lebih mengenai, maka sektor wirausaha yang diajarkan dan dikenalkan ke siswa SMK harus sesuai dengan kondisi kedaerahan. Sebagai contoh, karena Batam merupakan kota industri dan daerah kepulauan, maka pendidikan kewirausahaan yang tepat adalah industri kemaritiman.
Terakhir, kewirausahaan mendidik setiap mahasiswa siap berdikari setelah lulus, tidak hanya bekerja di sektor formal tetapi menjadi aktor yang bisa menyiapkan lapangan pekerjaan.
Daftar Beberapa Alumni SMK Negeri 1 Randudongkal
Nama | Bentuk Usaha |
---|---|
DimasAdeSaputra | Kuliner |
Pebi Lutfiana Putri | Counter Aksesoris Ponsel |
Hanis Ainindita | Kuliner |